Berita

PKM-M UMY Buat ‘ Kampung Tin, Sentra Buah Surga Indonesia’

Dalam Al-quran disebutkan pada salah satu suratnya tentang buah Tin, buah dengan bermacam manfaat ini ternyata tidak hanya tumbuh di jazirah Arab, namun juga mampu subur di Indonesia. Hal ini menjadi potensib dan peluang tersendiri untuk dapat membudidayakan buah Tin di tanah air. Di Yogyakarta sendiri sudah ada pembudidaya buah Tin tapi hasil produksi yang didapatkan belum dapat memenuhi keperluan. Padahal minat terhadap buah Tin cukup besar.

Keinginan untuk mampu menyebarkan pengetahuan tentang buah Tin dan juga memenuhi kebutuhan pasar yang tinggi, kemudian menjadi motivasi bagi salah satu kelompok PKM-M (Program Kreatifitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Tim PKM-M UMY ini mencoba untuk berkontribusi dalam membantu menyebarluaskan pemahaman tentang budidaya buah Tin, dengan mengadakan kegiatan yang bertemakan “Kampung Tin, Sentra Buah Surga Indonesia”.

Terdapat banyak manfaat dari tanaman Tin, mulai dari buah hingga daunnya mengandung banyak khasiat yang berguna bagi kesehatan tubuh. “Tanaman Tin ini mulai dari buah sampai daunnya sangat banyak sekali manfaatnya bagi tubuh. Buahnya bisa dimakan langsung maupun diolah terlebih dahulu, sebagai contoh buahnya dapat dijadikan selai dan manisan lalu daunnya bisa dibuat menjadi keripik maupun teh. Tanaman Tin ini juga memilik beragam khasiat untuk menjaga kesehatan tubuh, seperti dapat menjadi obat penyakit dalam, juga tekanan darah tinggi misalnya,“ ujar Ilyas Al Akbar, mahasiswa Agroteknologi angkatan tahun 2015 UMY, selaku ketua kelompok PKM-M ini ketika diwawancarai oleh BHP pada Rabu (17/5).

Bertempat di desa Kebonkliwon, kelurahan Kebonrejo, Salaman, Magelang, Kelompok PKM-M ini menyelenggarakan kegiatan mereka dengan menyebarkan 200 pot bibit buah Tin siap tanam ke 200 rumah keluarga setempat. Bibit itulah yang nantinya akan ditanam di pekarangan rumah warga yang mendapatkannya. “Bibit buah Tin ini akan ditanam di halaman rumah warga yang sudah kita pilih. Untuk memaksimalkan penggunaan lahan warga yang masih belum produktif. Budidaya dari tanaman Tin juga tergolong mudah, ia dapat ditanam di wilayah beriklim tropis dan tidak memerlukan perawatan khusus,” jelas Saykha Sabila, mahasiswa Ilmu Ekonomi, angkatan tahun 2015 UMY. Dalam pelaksanaannya, kelompok PKM-M ini dibantu oleh oleh Komunitas Bibit Buah Kebonkliwon yang merupakan kumpulan para pemuda dari warga setempat yang turut terlibat dalam pembudidayaan tanaman Tin.

Dalam pelaksanaan kegiatan pembudidayaan di desa Kebun Kliwon, selain berbagi tentang teknik penanaman, kelompok PKM-M ini juga memberikan pengetahuan tentang bagaimana merawat tanaman Tin. Seperti tindakan yang perlu dilakukan apabila tanaman tersebut sakit. Kelompok PKM-M UMY Kampung Tin juga memberikan pengetahuan tentang teknik mencangkok agar warga nantinya mampu membudidayakan tanaman Tin tersebut secara mandiri.

Tim PKM-M UMY Kampung Tin ini terdiri dari 5 orang mahasiswa UMY yaitu Ilyas dan Saykha beserta 3 mahasiswa lainnya, mereka adalah Enrika Ymna Septiani, mahasiswa Hubungan Internasional angkatan tahun 2015, Aristiawan mahasiswa Agroteknologi angkatan 2016, dan Kukuh Pradana mahasiswa Manajemen angkatan 2016. Menurut Saykha, budidaya tanaman Tin ini memang memerlukan waktu yang cukup lama. Untuk itu mereka berharap nantinya setelah kegiatan PKM-M tersebut selesai kelompok ini dapat terus memberikan bantuan yang diperlukan warga setempat seperti teknik pengolahan hasil produksi tanaman Tin lebih lanjut juga tentang pemasaran dari produk tersebut. “Ini sesuai dengan tujuan dari kegiatan PKM-M ini yaitu menjadikan warga Kebun Kliwon mampu membudidayakan tanaman Tin dan memproduksi hasil yang mampu memenuhi kebutuhan pasar, serta menjadikan desa Kebun Kliwon sebagai sentra budidaya tanaman Tin di Indonesia,” imbuh Saykha. (raditia)

Share This Post

Berita Terkini