Berita

Pelajari Trans Culture, Mahasiswi Khon Kaen University Studi Banding ke UMY

Dalam menghadapi era global, profesi perawat yang saat ini merupakan salah satu demanding job dalam dunia internasional dituntut tidak hanya mempunyai keterampilan di bidang medis, namun juga memahami dan menghormati perbedaan budaya yang terdapat dalam diri pasien maupun sebuah negara.

Dalam menghadapi era global, profesi perawat yang saat ini merupakan salah satu demanding job dalam dunia internasional dituntut tidak hanya mempunyai keterampilan di bidang medis, namun juga memahami dan menghormati perbedaan budaya yang terdapat dalam diri pasien maupun sebuah negara.

Demikian disampaikan Assistant Professor dari Khon Kaen University, Thailand yang juga dosen pembimbing studi visit to UMY, Ajam Wi Ph.D, saat ditemui pada academic program di Kampus Terpadu, Senin (5/4).

Menurut Wi, pembelajaran trans culture penting untuk diketahui dan diaplikasikan mahasiswa keperawatan mengingat perawat mempunyai peran besar dalam dunia global. “Kebutuhan perawat di dunia saat ini boleh dibilang tinggi sehingga sangat terbuka kemungkinan perawat akan menjalani profesinya di negara lain yang tentunya mempunyai budaya yang berbeda. Oleh karenanya, pemahaman mengenai budaya lain perlu dimiliki oleh seorang perawat,” ucapnya.

Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai perbedaan budaya yang ada tersebut, maka para perawat diharapkan mampu melaksanakan tanggung jawabnya sebagai perawat global profesional yang tidak sekadar mempunyai keterampilan sebagai perawat semata, namun juga menghargai dan menghormati setiap perbedaan budaya yang ada. “Kunjungan dan studi banding ke beberapa komunitas daerah binaan UMY juga diharapkan menambah pengalaman yang bisa diaplikasikan sekembalinya dari Indonesia ,” tutur Wi.

Sementara itu menurut Kepala Program Studi PSIK UMY, Fitri Arofiati S.Kep,Ns.,MAN, dalam studi visit selama dua minggu ini, rombongan mahasiswi Fakultas Keperawatan Khon Kaen University, Thailand yang berjumlah tujuh mahasiswi dan seorang dosen pembimbing tersebut akan melakukan academic and social program. Kegiatan academic program meliputi sejumlah praktek dan kunjungan dengan mahasiswa PSIK UMY di klinik atau rumah sakit serta komunitas di desa binaan PSIK UMY, khususnya bidang medical surgical, dan social program yang meliputi kegiatan kunjungan budaya Yogyakarta .

Lebih lanjut Fitri memaparkan jika mereka akan mengikuti proses bimbingan klinik dan dibagi menjadi 3 kelompok didampingi dosen-dosen PSIK. “Kegiatan ini nantinya akan dimasukkan ke dalam kurikulum mereka sehingga dosen-dosen PSIK UMY dapat memberikan nilai kepada ketujuh mahasiswi tersebut,” tambahnya.

Senada dengan Wi, Fitri juga mengungkapkan jika pada dasarnya profesi perawat merupakan salah satu pekerjaan yang diminati (demanding job) di dunia global. “Saat ini tenaga perawat professional banyak dibutuhkan di luar negeri. Hal ini dapat dilihat di Amerika Serikat yang tiap tahun kekurangan sekitar dua ribu perawat,” ujarnya. Oleh karenanya, Fitri mengakui kondisi ini dapat dilihat sebagai peluang bagus karena sebenarnya perawat Indonesia siap dan mampu  bersaing dengan perawat luar negeri.

Terkait dengan studi banding yang dilakukan antara UMY – Khon Kaen University, Fitri berharap kegiatan ini juga dapat memotivasi mahasiswa PSIK UMY untuk dapat belajar ke luar negeri dan bersaing dengan perawat-perawat dari luar negeri.

Share This Post

Berita Terkini