Berita

Pameran Foto dan Arsip Suguhkan Perjalanan Waktu Muhammadiyah

img_2936

Pada rangkaian Milad Muhammadiyah ke-104, Muhammadiyah menyelenggarakan Pameran Foto dan Arsip Muhammadiyah 2016 di Lantai Dasar Masjid Ahmad Dahlan UMY, pada Kamis (17/11). Pameran foto dan arsip ini menghadirkan arsip-arsip milik Muhammadiyah sejak awal berdiri dan seiringan dengan perjalanan waktu Muhammadiyah.

Drs. Dahlan Rais, selaku Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah hadir dalam acara pembukaan pameran foto tersebut. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa gambar-gambar yang dihadirkan dalam pameran tersebut akan dapat menyampaikan pesan-pesan Muhammadiyah kepada para penontonnya. “Karena sebuah gambar dapat berbicara ribuan kata, dan memberi banyak makna di dalamnya. Gambar juga lebih jelas gaungnya dibandingkan kata. Sehingga pameran foto bisa melengkapi sekaligus menyempurnakan narasi-narasi Muhammadiyah yang tertulis,” terang Dahlan.

Dahlan juga mengapresiasi, bahwa dengan diadakannya pameran foto ini, masyarakat generasi saat ini dapat mengetahui nilai-nilai perjuangan dan keluhuran sejarah Muhammadiyah. Ia juga menyampaikan harapannya agar kedepannya Pimpinan Pusat Muhammadiyah dapat segera membangun Museum Muhammadiyah.

“Muhammadiyah dipuji karena tertib dan teratur dalam pengarsipan dan pencatatan. Arsip muktamar dan arsip kongres yang pertama sampai sekarang, semuanya masih tersimpan dengan baik. Harapannya Muhammadiyah dapat membuat sebuah museum untuk dapat menyimpan semua arsip-arsip dari awal berdiri tersebut. Nanti museumnya kalau bisa, tidak berada di tengah-tengah kota, melainkan di pinggiran kota, di tempat yang luas dan indah. Sehingga museum tersebut juga dapat dijadikan sebagai tempat rekreasi Muhammadiyah,” ujar Dahlan.

Pameran Foto dan Arsip Muhammadiyah 2016 sendiri menghadirkan 400 foto tokoh dan kegiatan Muhammadiyah dari masa ke masa, puluhan surat-surat resmi dan buku-buku kuno, dan beberapa stand. Stand-stand tersebut diantaranya Suara Muhammadiyah Corner, Ahmad Dahlan Corner, Muhammadiyah Daerah, Stan buku dan media massa, stan organisasi, stan muktamar, stan hoofdbestuur Muhammadiyah, Muhammadiyah Jogja, stan Mualimin dan Mualimat Muhammadiyah Yogyakarta, serta stan Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM).

Koordinator Pameran Foto dan Arsip Muhammadiyah, Deni Asyari, menyebutkan selain pameran foto, juga akan diselenggarakan diskusi dengan tema “Muhammadiyah dalam Lorong Waktu.” Diskusi tersebut bertujuan untuk mengenalkan materi Al-Islam dan Kemuhammadiyahan dengan pendekatan baru. Salah satu upayanya yakni dengan pengenalan dokumen dan arsip untuk pengenalan proses sejarah berdiri dan berkembangnya Muhamamdiyah.

Share This Post

Berita Terkini