Berita

Mahasiswa KPI UMY Eratkan Kebersamaan Bersama Dosen

IMG_0270Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Agama Islam (KPI-FAI) UMY telah berhasil mempertahankan akreditasi A yang telah diraihnya pada akhir Januari lalu. Keberhasilan Prodi KPI UMY dalam mempertahankan akreditasinya tersebut rupanya tidak terlepas dari peran para mahasiswa dan dosennya. Hal tersebut menunjukkan bahwa kebersamaan antara dosen dan mahasiswa KPI juga sangat erat, sehingga tidak ada sekat antara dosen dan mahasiswa. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Fathurrahman Kamal, Lc., M.S.I selaku Kepala Program Studi KPI UMY, saat diwawancara di tengah acara KPI Day pada Rabu (24/2). Menurutnya, mahasiswa KPI UMY juga ikut membantu mempersiapkan segala hal sebelum visitasi akreditasi dimulai pada November 2015 yang lalu.

“Kami salut pada mahasiswa-mahasiswa KPI, karena sebelum visitasi akreditasi dimulai, mereka juga ikut membantu kami dalam menyiapkan segala halnya. Mereka juga ikut lembur bersama kami hingga malam hari, untuk mempersiapkan semua keperluan akreditasi. Karena itulah, pada acara ini kami kembali mengeratkan kebersamaan antara mahasiswa dan dosen KPI dalam acara KPI Day ini,” jelas Fathurrahman.

Kegiatan KPI Day yang melibatkan dosen dan mahasiswa-mahasiswa KPI UMY dari angkatan 2013, 2014 dan 2015 ini mengambil tema “Melalui KPI Day, Bangun Kreativitas dan Kebersamaan”, dan diselenggarakan oleh Himpunan Jurusan KPI UMY bertempat di Parkiran Belakang Gedung Pasca Sarjana UMY. Kegiatan tersebut selain untuk mengeratkan kebersamaan antara dosen dan mahasiswa juga untuk mengenalkan nilai-nilai dan karakter KPI kepada mahasiswa.

“Seperti halnya tagline UMY yang Unggul dan Islami, acara ini juga menjadi bagian dari pengenalan karakteristik KPI, yaitu berilmu, beradab, dan berdaya guna. Berilmu diharapkan para mahasiswa KPI tampil menjadi seorang intelektual yang memiliki kapasitas dan keilmuan yang baik, khususnya pada bidang broadcasting dan jurnalistik Islam. Sedangkan di bidang konseling Islam, mereka adalah orang-orang yang kompeten untuk bisa menghadapi realitas dan berbagai tantangan masa depan yang semakin kompleks,” ungkap dosen lulusan Madinah tersebut.

Selain itu, Fathurrahman melanjutkan bahwa beradab adalah moral kapital. Maksud dari moral kapital, Fathurrahman kembali menjelaskan bahwa nilai beradab sebagai modal akhlak yang diinginkan, di samping para mahasiswa KPI adalah barisan para intelektual yang bisa menjadi tauladan bagi kehidupan bangsa dan tauladan di sekitarnya. “Terakhir yaitu berdaya guna. Diharapkan dimana pun mereka berada, masih tetap memiliki kebaikan-kebaikan yang altrusitik, yang senang menebar kebaikan dan manfaat secara universal. Khairunnas anfa’uhum linnas,” tuturnya.

Dengan mengadakan KPI Day yang telah terselenggara selama dua kali tersebut, menjadi salah satu ajang untuk menanamkan tiga karakter yang harus diterapkan untuk para mahasiswa KPI khususnya. Selain itu, dengan diadakan acara tersebut bertujuan untuk membebaskan para mahasiswa dari kejenuhan ikatan-ikatan formal seperti kegiatan belajar mengajar di ruang kuliah, serta menghilangkan sekat-sekat antara dosen dan mahasiswa. “Dengan adanya KPI Day ini para mahasiswa KPI dapat rileks dan terbebas dari kejenuhan selama perkuliahan berlangsung. Acara KPI Day ini sudah dua kali diselenggarakan, sebelumnya acara KPI Day telah diadakan pada semester sebelumnya. Untuk semester selanjutnya Insyaallah akan kami adakan kembali sebagai bentuk persaudaraan agar tidak ada sekat antara dosen dan para mahasiswa. Dan untuk KPI Day saat ini juga sebagai bentuk rasa syukur kami atas tercapainya akreditasi KPI yang mendapatkan nilai sangat memuaskan (A),” ungkapnya.

Acara KPI Day yang dimeriahkan lomba master chef (kuliner) bagi mahasiswa KPI, Fathurrahman mengatakan acara tersebut sebagai peluang untuk melatih kecerdasan sosial, spiritual, empati, serta khususnya dapat belajar bagaimana bekerjasama secara tim. “Bukan kompetisi yang sebagai tujuan utama, melainkan bagaimana cara mengaktualisasikan diri di luar hal-hal yang formal pada lingkup akademik,” paparnya.

Fathurrahman kembali mengungkapkan, setelah mendapatkan akreditasi tiga kali secara berturut-turut, diperlukan langkah ke depan untuk mempertahankan akreditasi A. Langkah utama yang harus ditekankan yaitu dengan peningkatan pelayanan, melakukan rekonstruksi selama 5 tahun dengan KPT (Kurikulum Pendidikan Tinggi), mengadakan internasionalisasi prodi, serta membuka magister KPI. “Saat ini untuk merekonstruksi KPT, kami akan membuat dua konsentrasi pada prodi KPI ini, yakni konsentrasi Komunikasi (Broadcasting dan Jurnalistik) dan konsentrasi Konseling Islam. Jadi mahasiswa Broadcasting dan Jurnalistik tidak akan mengambil mata kuliah psikologi, begitu juga mahasiswa yang mengambil Konseling Islam tidak bisa mengambil Broadcast, kecuali MKDU (Mata Kuliah Dasar Umum, red). Sedangkan untuk mengadakan internasionalisasi insyaallah akan dimulai pada semester depan, dan akan menggunakan gedung baru untuk KPI yang merupakan bantuan dari Uni Emirat Arab bekerjasama dengan UMY dan AMCF (Asia Muslim Charity Foundation) yang akan dibangun di selatan Unires, kelas internasional tersebut nantinya juga akan menggunakan pengantar berbahasa Arab. Untuk pengadaan magister, insyaallah di tahun 2017,” ungkapnya.

Dalam acara KPI Day ini juga diluncurkan logo bagi mahasiswa Konsentrasi Komunikasi dan Konseling Islam. Seperti yang dikatakan oleh Ketua Panitia Himpunan Mahasiswa KPI, Tulus Rega yang sekaligus pembuat logo KPI mengatakan bahwa logo tersebut digunakan untuk kegiatan-kegiatan internal KPI, seperti digunakan untuk berbagai atribut mahasiswa, maupun untuk logo kegiatan non-formal lainnya. (hv)

Share This Post

Berita Terkini