Berita

Mahasiswa Harus Peka Terhadap Isu di Media Massa

Lembaga survey AC Nielsen menyatakan bahwa koran merupakan media yang paling besar tingkat pembacanya di Indonesia, dan di Jogjakarta  tingkat pembaca juga terbilang sangat tinggi. Itu artinya hampir semua lapisan masyarakat di Jogja  gemar membaca koran yang salah satunya adalah mahasiswa dan jaman sekarang mahasiswa dituntut untuk peka terhadap isu-isu yang berkembang dimedia massa baik itu media cetak, elektronik maupun online, karena jika tidak maka akan ketinggalan banyak informasi.

Hal tersebut disampaikan oleh Pemimpin Redaksi Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat Octo Lampito sebagai pembicara dalam Kuliah Umum Jurusan Ilmu Pemerintahan  dengan tema Media Massa dan Kebijakan Publik di Kampus Terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (06/10).

Dalam materinya Octo memaparkan bahwa media massa mempunyai kekuatan tersendiri dalam sebuah negara atau pemerintahan. “media massa itu dapat menyatukan sikap atau pandangan publik, mampu memberikan ide, gagasan, pengaruh, pendapat dan rangsangan pada publik, pemberitaan pers bisa menjadikan suatu kebijakan dapat mengangkat citra suatu perusahaan, instansi, organisasi atau sebuah produk dan juga melakukan kontrol sosial sesuai dengan UU 40 tahun 1999” ujarnya.

Octo juga menambahkan ada beberapa hal yang harus diketahui dalam sebuah media seperti kriteria/kelayakan berita di media, ideologi media, agenda setting, kebijakan redaksional, dan semua yang berkaitan dalam suatu media massa. “Jika hal-hal tersebut dipahami maka mahasiswa akan mudah dan mampu membaca/menganalisis isu-isu kebijakan publik yang diangkat atau diberitakan pada media tersebut” tambahnya.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Ane Permatasari selaku Dosen Pengampu mata kuliah Public Relations/Kehumasan menjelaskan bahwa setiap mata kuliah di Jurusan Ilmu Pemerintahan harus mengadakan kuliah umum yang menghadirkan para praktisi/pakar yang berkaitan dengan mata kuliah yang diampu oleh masing-masing dosen. “dalam kesempatan kali ini kami mengundang praktisi dari media massa agar mahasiswa tahu dan mampu menganalisis isu-isu terkait kebijakan publik melalui media massa” jelasnya.

Ane juga menambahkan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melatih softskill mahasiswa  karena dewasa ini mahasiswa tidak hanya diberikan teori saja tetapi teori tersebut harus mampu diterapkan dan diaplikasikan oleh mereka  sehingga harapannya  nanti ketika mahasiswa lulus mereka sudah tidak canggung untuk terjun dalam dunia kerja.

Share This Post

Berita Terkini