Berita

Latih Sikap Tanggap Bencana , PSIK UMY Adakan Latihan Simulasi Bencana Kebakaran

Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) UMY mengadakan simulasi bencana kebakaran pada Jumat (30/12) di Mini Hospital PSIK F7. Simulasi ini mendatangkan satu unit pemadam kebakaran (damkar) dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul. Simulasi ini ditujukan bagi mahasiswa PSIK semester 7 untuk melatih Sikap Tanggap Bencana yang harus dimiliki oleh calon perawat.

Seperti dikatakan Azizah Khoiriyati, S.Kep.Ns.,M.Kep selaku Penanggung Jawab Blok Manajemen Bencana PSIK yang menyatakan bahwa tujuan diadakannnya simulasi bencana kebakaran ini adalah untuk memberikan edukasi calon perawat mengenai kemampuan manajemen bencana khususnya bencana kebakaran. “Mahasiswa diharapkan mempunyai kemampuan manajemen bencana. Sebagai calon perawat, khususnya dalam bencana kebakaran mereka harus mengerti cara memadamkan api dan mengevakuasi korban,”jelasnya.

Azizah menambahkan bahwa program manajemen bencana memang diterapkan dua tahun terakhir oleh PSIK UMY agar mahasiswa keperawatan semakin mengerti bagaimana manajemen bencana yang sering terjadi di Indonesia. “ Manajemen Bencana menjadi bagian dari aktivitas pembelajaran di PSIK UMY. Kali ini merupakan tahun kedua secara khusus kami mengadakan blok tentang manajemen bencana. Mengingat di Indonesia sendiri sering terjadi bencana, baik yang disebabkan oleh manusia maupun bencana alam. Oleh karena itu, kami membekali calon perawat dengan manajemen bencana,”imbuhnya.

“Harapannya kedepan para calon perawat dari PSIK UMY, mempunyai kemampuan dan pengetahuan mengenai berbagai teknik evakuasi korban. Bagaimana menangani korban berdasarkan kondisinya, korban yang parah, korban yang harus dituntun, jangan sampai mereka tidak siap dan malah panik menghadapi situasi gawat darurat,”tambahnya melanjutkan.

Peserta diajak mengenal teori pemadaman terlebih dahulu dengan sesi kelas dan tanya jawab. Kemudian simulasi bencana dilakukan dengan praktek memadamkan api dengan menggunakan alat-alat sederhana yang ada di sekitar kita. Pemadaman dengan alat sederhana menggunakan selimut, karung goni, ataupun handuk yang dibasahi air dicoba satu persatu oleh peserta. Kemudian peserta melakukan simulasi Kebakaran dan dilatih untuk menghadapi peristiwa kebakaran dan mengevakuasi korban.

Pentingnya menggunakan alat pemadam kebakaran saat terjadi kebakaran juga tidak luput dari materi pelatihan. Peserta juga diberi pelatihan menggunakan tabung merah Aalat Pemadam Api Ringan (APAR) tersebut agar bisa menggunakannya jika keadaan darurat sebenarnya terjadi. “Biasanya orang-orang tidak tahu cara menggunakan APAR untuk memadamkan api. Jika teman-teman melihat tabung tersebut dan tahu cara menggunakannya, maka akan lebih baik dan dapat memadamkan api secepat mungkin,” ujar salah satu instruktur dari damkar BPBD Bantul. (bagas)

Share This Post

Berita Terkini