Berita

Singapore Polytechnic Kenalkan Inovasi Kurikulum di UMY

Salah satu perguruan tinggi ternama di Singapura, Singapore Polytechnic menyambangi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Rabu (1/8). Dalam kesempatan ini, perguruan tinggi tersebut memperkenalkan sebuah pengembangan inovasi kurikulum yang dapat digunakan di Fakultas Teknik. Pihak UMY menerima kunjungan ini di Ruang Sidang Gedung AR Fahrudin A lantai 5 Kampus Terpadu UMY.

Deputy Director Engineering Cluster, Singapore Polytechnic, Sudhir K. Jhajharia dalam presentasinya menjelaskan metode pembelajaran yang berbeda dari kurikulum yang digunakan secara umum. Ia mengenalkan konsep Conceive-Design-Implement-Operate (CDIO). Konsep ini menurutnya akan mengashilkan lulusan teknik bukan lagi sebagai sekadar teknologis, melainkan menjadi inovator.

Sudhir mengatakan, kurikulum yang sudah diterapkan di Singapore Polytechnic ini mengajak para mahasiswa untuk tidak hanya mengetahui bagaimana cara membuat sebuah produk, namun lebih dari itu. “Konsep ini mendorong mahasiswa untuk juga mengetahui produk apa yang harus dibuat. Tidak sekadar caranya membuatnya. Terjadi penggabungan nilai-nilai seperti proyek yang akan menarik, ruang bekerja yang kondusif, dan pengembangan softskills” ujarnya.

Lalu lanjut Sudhir, kurikulum ini berupaya membangun pola piker mahasiswa sejak awal. Selain itu, pembelajaran diharapkan dapat diarahkan untuk melayani kondisi social dan lingkungan sekitar. “Ada beberapa tahap yang harus diawali dengan penelitian. Lalu dilanjutkan pengumpulan ide, perancangan prototype, lalu presentasi dan diskusi hasil”.

Sementara perwakilan Singapore Polytechnic Helene Long lalu menceritakan salah satu penelitian yang dilakukan. Di Singapura, muncul permasalahan meningkatnya jumlah penduduk yang usia di atas 50 tahun dengan kondisi fisik yang tidak lagi prima. Kondisi ini membangun ide untuk merancang alat-alat sehari-hari yang sejalan dengan kondisi ini. “Salah satu mahasiswa tahun kedua misalnya mengusulkan ide lemari es yang dirancang horizontal. Hal ini lantaran penduduk usia tua kesulitan untuk mengambil isi lemari es dengan membungkuk” tandas Helene.

Dekan Fakultas Teknik UMY Sudarisman,MS.Mechs.Ph.D menyambut baik kunjungan perguruan tinggi yang berdiri pada tahun 1953 ini ke UMY. Sudarisman lalu mengharapkan ide ini dapat diadopsi sesuai kebutuhan UMY. “Semoga pengenalan kurikulum seperti ini dapat memberikan kontribusi positif bagi perkembangan UMY dan dunia pendidikan di Indonesia secara umum” pungkasnya.

Share This Post

Berita Terkini