Berita

Dosen FKIK UMY Beri Edukasi Penanganan Adiksi Negatif Remaja Di MTs Muhammadiyah Kasihan

Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi memiliki dampak positif dan negatif khususnya pada masa tumbuh kembang anak remaja. Tak jarang ditemui justru hal itu menimbulkan masalah yang kerap dialami remaja seperti adiksi (kecanduan terhadap sesuatu). Untuk menanggulangi ini, tiga dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Ns. Yanuar Fahrizal M.Kep. SP.Kep.J, Syahruramdani, S.Kep., Ns., M.Sc. M.SN., Fahmi Irfanuddin, Lc., M.Si. melaksanakan pengabdian masyarakat dalam bentuk pendidikan kesehatan dengan tema ‘Edukasi Penanganan Adiksi Remaja di Sekolah dengan Pendekatan Kesehatan dan Agama’ kepada guru dan karyawan MTs Muhammadiyah Kasihan, Bantul, Yogyakarta.

Menurut Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan FKIK UMY Ns. Yanuar Fahrizal M.Kep. SP.Kep.J sebagai ketua pengabdian masyarakat melihat adiksi yang terjadi di kalangan remaja saat ini tak jauh dari adiksi video game, adiksi pornografi dan adiksi alkohol serta narkoba. Pada kegiatan yang berlangsung Jumat (22/2/), Dosen FKIK itu memberi penjelasan mengenai bagaimana permasalahan adiksi pada remaja dapat terjadi dan cara penanganannya. Ada pula materi mengenai mekanisme biomedis dan dampak yang terjadi pada sistem tubuh manusia akibat masalah adiksi oleh Syahruramdani, S.Kep., Ns., M.Sc. M.SN.

Namun tidak hanya itu saja, acara yang diikuti secara antusias oleh guru dan karyawan MTs Muhammadiyah Kasihan dibekali juga dengan dasar-dasar hukum secara keagaman menurut Islam. Bagaimana menyikapi dan menangani berbagai permasalahan remaja tersebut, yang disampaikan oleh Fahmi Irfanuddin, Lc., M.Si. Karena memahami aturan agama diperlukan sebagai salah satu pendekatan yang diharapkan mampu mereduksi adiksi berlebihan pada remaja yang cenderung ke arah negatif. Kellyana Irawati, M.Kep. Sp.Kep. J. menjadi dosen yang juga diberi ruang untuk menyampaikan tentang dampak tumbuh kembang remaja dari sifat adiktif berlebihan tersebut.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat terus berlanjut ke tahapan selanjutnya dan dapat melibatkan siswa remaja secara langsung serta orang tua selaku penanggung jawab atau role model sehari-hari bagi para siswa. “Edukasi penanganan adiksi remaja di sekolah diharapkan dapat menekan kejadian permasalahan remaja di sekolah khususnya masalah adiksi video game, adiksi pornografi dan adiksi rokok dan narkoba. Meningkatkan kesadaran orang tua tentang pentingnya pola asuh yang tepat pada remaja, serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru dalam melakukan pencegahan dan penanggulangan masalah adiksi remaja di sekolah,” terang Ns. Yanuar saat dihubungi pada Rabu (6/3). (Hbb)

Share This Post

Berita Terkini