Berita

Bupati Lotim Sebut KKN UMY di Lombok Timur Sudah Tepat

Sebanyak 36 peserta Kuliah Kerja Nyata Mandiri Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (KKN Mandiri UMY) yang tergabung dalam Generasi Indonesia Mengabdi (GENESIA) resmi diterjunkan di Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, pada Kamis (20/7). Penerjunan ke 36 mahasiswa tersebut ditandai dengan penyematan slayer oleh Bupati Lombok Timur (Lotim), Dr. H. Muhammad Ali bin Dahlan, S.H., MBA kepada Ketua Tim GENESIA, Rahmat Ghifar Djulihardy (Hubungan Internasional angkatan 2014).

Dalam sambutannya, Bupati Lombok Timur ini menyampaikan bahwa kedatangan Tim KKN GENESIA ke Lombok Timur sudah tepat. Hal tersebut dikarenakan jumlah penduduknya yang paling banyak dan dapat dikatakan mewakili keseluruhan Provinsi NTB. “Saya sangat senang, mahasiswa UMY jauh-jauh dari Jogja pergi ke wilayah timur Indonesi untuk mengabdikan diri membangun bangsa. Pilihan untuk menyelenggarakan KKN di Lombok Timur adalah tepat, karena wilayah ini memiliki jumlah penduduk yang paling banyak. Jadi, wilayah ini bisa dikatakan dapat mewakili keseluruhan Provinsi NTB,” ujarnya.

Ali Bin Dahlan juga turut menyampaikan apresiasi kepada GENESIA karena sudah berani mengadakan KKN secara mandiri. “Saya Rasa semua mahasiswa harusnya KKN Mandiri. Ini bagus, karena akan merasakan atmosfer yang berbeda dari tiap wilayah. Mengenal perbedaan adalah bagian dari KKN yang akan melahirkan rasa bangga terhadap keanekaragaman yang ada,” paparnya.

Karena itulah, Ali Bin Dahlan pun menitipkan pesan kepada GENESIA untuk memanfaatkan momen tersebut sebaik mungkin, yakni tidak hanya sebatas mengabdikan diri kepada masyarakat, namun juga harus banyak belajar dan lebih kritis terhadap fenomena sosial. “Kuliah Kerja Nyata itu kan terdiri dari kata Kuliah yang berarti belajar, sedangkan Kerja Nyata itu sendiri adalah action research yang kita lakukan di tengah masyarakat. Jadi, silahkan belajar dan mengkaji masyarakat secara langsung,” tegasnya.

Selain itu, Bupati berharap bahwa kehadiran mahasiswa KKN di daerah Lombok Timur tersebut dapat membantu kinerja pemerintah. Ia mengharapkan, peran mahasiswa saat KKN tidak hanya sebatas membantu warga mengecat gapura dan membangun selokan, melainkan lebih kritis terhadap permasalahan di lapangan. “Dua bulan tidaklah cukup untuk mengubah suatu desa menjadi maju. Namun yang terpenting, Anda semua bisa merasakan dan menemukan masalah-masalah mendasar yang dirasakan masyarakat, dan menyampaikannya kepada kami,” ungkapnya.

Adapun mahasiswa-mahasiswi yang tergabung dalam GENESIA ini, menurut Rahmat Ghifar Djulihardy merupakan salah satu kelompok KKN Mandiri UMY yang terdiri dari kalangan mahasiswa dengan belatar belakang disiplin ilmu yang berbeda. “GENESIA akan mengabdikan diri kepada Masyarakat Sembalun melalui beberapa program yang disusun berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan sebelumnya. Program pengembangan bidang Pariwisata dan Pendidikan menjadi Program Unggulan yang akan dijalankan GENESIA. Selain itu, kami juga menyusun program di bidang Pertanian, Ekonomi Kreatif dan Kesehatan, sebagai penunjang pengembangan masyarakat Sembalun,” jelasnya.

Rahmat juga menyampaikan bahwa ini adalah tahun ke-2 UMY mengirimkan kelompok KKN ke Sembalun. Hal ini didasarkan pertimbangan bahwa Sembalun termasuk wilayah dengan 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar). “Tahun lalu, Sembalun Bumbung yang menjadi sasaran penyelenggaraan KKN. Kali ini, GENESIA diarahkan untuk mengabdi di Sembalun Sajang, dikarenakan Desa ini masih belum terjamah oleh mahasiswa KKN lainnya,” imbuhnya. (rasyid)

Share This Post

Berita Terkini