A. Tujuan Kegiatan Menciptakan lingkungan kampus UMY yang asri, nyaman, dan berkelanjutan Menumbuhkan rasa memiliki civitas akademika UMY dalam mendukung kegiatan green campus Menyalurkan bakat dan minat mahasiswa dalam kegiatan yang produktif dan mendukung kebijakan kampus Menumbuhkan semangat berkompetisi bagi mahasiswa B. Bentuk Kegiatan Program Green Campus akan dilaksanakan dalam tiga (3) bentuk kegiatan, yaitu
Prof. Agus Setyo Muntohar S.T.,M.Eng.Sc,Ph.D resmi menjadi Guru Besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Peresmian tersebut dilakukan pada Rapat Senat Terbuka Pengukuhan Guru Besar UMY di Ruang Sidang Gedung Ar. Fachrudin B lt.5 pada Kamis (2/3). Prof. Agus Setyo Muntohar adalah Guru Besar UMY dalam bidang Geoteknik, Ilmu Teknik Sipil. Gelar Guru Besar tersebut telah diberikan
Seiring dengan mulai banyaknya dosen asing yang mengajar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, maka UMY meresmikan Professor’s Guest House untuk keperluan tempat tinggal dosen tersebut. Agenda tersebut dilaksanakan di Komplek Unires Utara pada Rabu (01/03). Rektor UMY, Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, MP., menjelaskan bahwa professor’s guest house akan digunakan untuk memfasilitasi para visiting professor dari negara
The number of visiting professors of Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) is getting greater. To facilitate them, UMY officially inaugurated Professor’s Guest House. The inauguration was conducted on Wednesday (1/3). Rector of UMY Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P. informed, “The Professor’s Guest House can be utilized by visiting professors doing short visit or having long stay.
Being 36 years old on March 1st, 2017, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) attempts to carry previous strategic plans to be a World Class University. In line with the goal, UMY’s anniversary commemoration brings ‘Going to Entrepreneurship-Based Islamic and Innovation World Class University’ as the theme and ‘Fusion to Innovation’ as the tagline. In a phone
Tepat pada tanggal 1 Maret ini, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta telah memasuki usia yang ke –36. Pada usia yang terbilang matang ini UMY berupaya untuk melanjutkan rencana strategis di tahun sebelumnya untuk mewujudkan mimpi menjadi World Class University. Senada dengan impian tersebut, pada milad kali ini, UMY mengambil tema “Menuju World Class University yang Islami dan
Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Brigjend Polisi Ahmad Dofiri menghimbau masyarakat untuk tetap menjaga kebhinnekaan (keberagaman) Indonesia, dalam rangka untuk tetap menjaga rasa nyaman dan perdamaian di Indonesia. Hal ini diungkapkan olehnya disela-sela acara Pemaparan dan Pengarahan Kamtibmas kepada civitas akademika UMY bertajuk “Merajut Kebhinnekaan di Era Kompetisi dan Tantangan Global” di Ruang Sidang Gd.
Dalam memaknai sebuah bangsa yang kuat, ada banyak kategori, baik dari segi ekonomi, sosial, ataupun politik. Namun menurut Bupati Bojonegoro, Drs. H. Suyoto, M.Si., bangsa yang kuat adalah bangsa yang produktif dan bukan yang konsumtif. Hal tersebut disampaikan Suyoto dalam pidatonya di Malam Refleksi Milad 36 tahun Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada Selasa malam (28/02) di
Berdiri selama 36 tahun terhitung sejak 1 Maret 1981, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sudah mampu menorehkan banyak prestasi baik di tingkat nasional, maupun internasional. Kedepannya, tantangan yang harus dihadapi oleh UMY adalah mempertahankan kualitas yang selama ini sudah dimiliki. Dalam agenda Malam Refleksi, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Prof. Dr. H. Syamsul Anwar,
Established 38 years since March 1st, 1981, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) has obtained a lot of national and international achievements. UMY now should attempts to confront future challenges to maintain the quality. In a remark Malam Refleksi (Reflection Night) on Tuesday evening (28/2) at Sportorium of UMY, Chairperson of Daily Advisor Board (BPH) of UMY
Negara Indonesia telah menjadi Negara transit bagi para pencari suaka dari berbagai Negara yang terlibat konflik. Hal tersebut seperti yang dipaparkan oleh peneliti asal jerman, Prof. Antje Missbach pada kuliah umum yang mengusung tema “Troubled Transit: Politik Indonesia Bagi Para Pencari Suaka.” Pada kuliah umum yang diselenggarakan oleh Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Industri rokok sengaja membidik anak muda sebagai target pasar utamanya. Hal tersebut terbukti dari hasil survey iklan rokok yang dilakukan oleh Wira Setya Dharma, salah seorang Pembaharu Muda perwakilan Yogyakarta. Pada penelitian yang terangkum dalam buku “Ketika Invasi Iklan Rokok Tak Terbendung Lagi” tersebut, disebutkan bahwa iklan promosi dan sponsor rokok seringkali diletakkan di tempat