Isu lingkungan memang dewasa ini sedang hangat untuk dibicarakan. Permasalahan energi selalu menjadi perbincangan baik di kalangan peneliti, pemangku kebijakan, maupun masyarakat umum. Hal inilah yang kemudian menjadi latar belakang dilaksanakannya acara Earth Hour pada hari Sabtu (25/03) yang lalu di Lapangan Bintang UMY.

Earth Hour yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Himpunan Mahasiswa Mesin (HMM) UMY ini mengangkat tema ”Uniting People to Protect the Earth”. Menurut Niko Prastomo selaku Ketua Panitia, acara ini dimaksudkan untuk menyatukan masyarakat agar lebih mencintai dan melindungi bumi.

“Dengan cara pemadaman lampu kampus sejak pukul setengah 9 malam hingga setengah 10 malam, dapat menghemat energi untuk generasi penerus kita. Belum ada kampus yang secara langsung mengadakan acara Earth Hour seperti ini, baru UMY satu-satunya,” tambahnya.

Niko mengatakan, jika sebelumnya, kegiatan Earth Hour memang biasa dilaksanakan di lapangan terbuka. Di Jogja misalnya, Earth Hour dilaksanakan di pelataran Plaza Ambarukmo Jalan Solo dan Alun-alun Utara Yogyakarta. “Karena itu, saat ini kami menyelenggarakan Earth Hour ini di kampus. Ini juga untuk menunjukkan bahwa mahasiswa UMY juga peduli dengan energi dan mau berhemat energi,” ujarnya.

Seperti yang kita tahu, kegiatan Earth Hour secara internasional dilaksanakan serentak setiap setahun sekali pada tanggal 23 Maret. Bermula dari kegiatan World Wide Fund for Nature (WWF) yang mencanangkan sebuah kegiatan global pada 2007 berupa pemadaman lampu yang tidak diperlukan di rumah dan perkantoran selama satu jam. Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran akan perlunya tindakan serius menghadapi perubahan iklim. Sementara di Jogja sendiri, Earth Hour pertama kali diadakan pada tahun 2010

Untuk menambah kemeriahan acara, didatangkan pula komunitas mobil listrik, komunitas Bike to Campus, dan komunitas Sepeda listrik Jogja. (naren)