Berita

Angkat Topik Pendidikan Kejujuran Di Sekolah Sukma Bangsa Pidie, Fitriah Raih Gelar Doktor

Kejujuran merupakan perintah agama, tuntutan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan politik, serta menjadi karakter bangsa. Namun faktanya, kecurangan dalam dunia akademik, berita bohong di berbagai tempat dan korupsi di tanah air telah menjadi fenomena ketidakjujuran yang nyata. Hal itu menjadi bahan disertasi yang mengantarkan Fitriah meraih gelar doktor pada Sidang Doktor Program Doktor Psikologi Pendidikan Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta di Gedung Pascasarjana JK School of Government Kampus Terpadu UMY, Jumat (9/8).

Dalam disertasinya tentang Pendidikan Kejujuran Pada Sekolah Sukma Bangsa Pidie, Aceh, Fitriah menjelaskan, penelitian yang ia angkat berusaha untuk menawarkan pola implementasi pendidikan kejujuran di sekolah, menyajikan konsep pelaksanakan kejujuran dan mengeksplor nilai penting penerapan budaya jujur di sekolah. Karena menurutnya, siswa yang diajarkan pendidikan kejujuran sejak dini diharapkan mampu membuat mereka memiliki sikap anti korupsi di masa mendatang.

“Teknik observasi dilakukan pada kegiatan pembelajaran, wawancara secara mendalam kepada guru, karyawan non-guru, kepala sekolah, direktur sekolah, siswa, orang tua dan komite sekolah. Kemudian penulis mengerti bahwa pendidikan kejujuran memang suatu sistem yang harus ada di sekolah, untuk mengurangi budaya mencontek, dan korupsi sejak dini,” tuturnya di depan penguji.

Dikatakan Fitriah bahwa pendidikan kejujuran memang menjadi sistem yang diterapkan oleh sekolah Sukma Bangsa Pidie dan merupakan komitmen bersama. “Konsep kejujuran dipersiapkan dari awal yang notabene merupakan visi dan misi sekolah, kemudian dituangkan dalam panduan operasional sekolah. Implementasi pendidikan kejujuran di sekolah berlangsung secara holistik dan terintegrasi.”

Uniknya dari sekolah Sukma Bangsa Pidie ini adalah adanya tanda tangan pakta integritas mengenai komitmen pendidikan kejujuran dari seluruh warga sekolah. Fitriah mengungkapkan siswa di sana sudah diberikan penjelasan tentang kejujuran dalam training kesukmaan. “Pendekatan yang digunakan melalui keteladanan, kelekatan, pembiasaan, penyediaan sarana dan prasarana, konsisten dan tegas pada aturan serta penguatan sistem sekolah. Dengan harapan besar akan tercipta generasi anti mencontek, dan anti korupsi.”

Berkat disertasinya itu, Fitriah dinyatakan lulus dan menjadi Doktor ke-76 dari Program Doktor Psikologi Pendidikan Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Serta menjadi Doktor 97 yang diluluskan oleh UMY. (Hbb)

Share This Post

Berita Terkini